Kamis, 18 Oktober 2018

Kotbah Roma 3 : 21 - 26



Nats Khotbah                        : Roma 3 : 21 – 26                                                                                                              
Pendahuluan
Salah satu berita penting yang diberitakan dari Alkitab adalah tentang penebusan Bapa di dalam Yesus Kristus dalam menebus dosa-dosa umat Nya. Tentu jantung utama pemberitaan kita adalah fokusnya kepada keselamatan itu yang diperlalukan kepada semua orang, ingat semua orang. Jantung itu artinya adalah pusat, hal penting, atau hal yang sangat hakiki. Penebusan bagi manusia itu berdampak sangat penting, sebab penebusan itu bersifat holistik, bukan hanya penebusan hari ini, namun penebusan kepada kehidupan yang kekal. Sehingga setiap orang harus tepat menggunakan dasar ini, bahwa penebusan atau keselamatan itu bersumber dari KASIH DAN RAHMAT TUHAN JESUS, itu bukanlah perbuatan baik kita, atau karena kekuatan doa kita, rajin nya kita ke gereja, atau jabatan gerejawi kita seorang pelayan. Semuanya karena anugrah Tuhan.  
Pembahasan Nats
  Kota Roma adalah salah satu pusat kehidupan orang Yahudi yang sangat terkenal dengan sistem kultus peribadahan, terkenal dengan sistem politik kaisar, ekonomi perdagangan, dan juga budaya sosial yang sangat kuat dengan level dan kasta yang berbeda-beda. Yang perlu untuk kita soroti dalam hal ini adalah kultus agamawi yang sangat melekat dengan hukum taurat, sehingga ada anggapan Yahudi bahwa keselamatan itu hanya dapat kita raih ketika hukum Taurat itu dijalankan dengan sempurna. Sehingga claem ini menghasilkan pemahaman yang salah pula. Sehingga diuar orang Yahudia mereka tidak layak masuk dalam kehidupan pembenaran/kesesalamatan itu. Paradigma itu sangat jauh berbeda dengan apa yang dipesankan oleh Firman Tuhan/ALKITAB, sebab firman hanya mempersaksiakan kebenaran itu dapat terjadi hanya karena Iman kepada Tuhan Yesus itu sendiri (Efesus 2 : 8 - 10).  Bagi Paulus juga bahwa  Manusia dibenarkan bukan karena melakukan hukum taurat tetapi karena iman kepada kasih karunia Allah di dalam penebusan AnakNya Tuhan Yesus Kristus. Jalan Allah bukanlah jalan hukum melainkan jalan anugerah; bukan didasarkan pada apa yang dapat kita perbuat tetapi didasarkan atas apa yang telah diperbuat Allah untuk kita manusia berdosa. Namun kita harus mengingat kalau manusia berdosa dibenarkan karena iman bukan berarti hukum taurat menjadi tidak perlu dalam kehidupan kita. Yesus datang ke dunia ini bukan untuk meniadakan hukum taurat tetapi untuk menggenapinya. Hukum taurat itu tetap perlu dan berguna bagi hidup umat manusia. Hukum taurat sangat penting untuk menyadarkan manusia akan dosa dan pelanggarannya. Hukum taurat berguna memperlihatkan kepada manusia kelemahannya dan keadaannya yang penuh dosa.
Dalam nas ini ada beberapa hal yang sangat berharga dan penting untuk kita pelajari     
      Pertama:    Yang dibenarkan dan diselamatkan adalah yang mengakui bahwa dia manusia berdosa
      Suatu hari, seorang Gubernur mengunjungi penjara dimana orang-orang yang melakukan tindakan kejahatan dipenjarakan dan dibina. Pada kunjungan tersebut sang gubernur bertanya kepada orang yang dipenjarakan: Kenapa mereka dipenjarakan? Orang pertama berkata: bahwa dia tidak bersalah bahwa dia difitnah. Orang kedua menjawab: bahwa  hakim salah mengambil keputusan yang memutuskan dia bersalah. Orang ketiga menjawab: bahwa dia bersalah dan dia mengaku bahwa dia layak dihukum. Kepada orang yang ketiga tersebut sang gubernur berkata: saya memberikan pengampunan kepadamu. Hari itu juga dia dibebaskan dari penjara.
      Rasul Paulus mengatakan: “karena semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah”. Hanya orang yang mengaku dirinya berdosa membutuhkan pengampunan dosa; hanya orang yang mengaku bahwa dirinya tidak benar membutuhkan supaya dia dibenarkan; hanya orang yang mengaku bahwa dirinya lemah akan memperoleh pertolongan; hanya orang yang mengaku bahwa dirinya telah kehilangan kemuliaan Allah akan dipulihkan kemuliaannya. Untuk menunjukkan pembenaran adalah cuma-cuma rasul Paulus mempergunakan seseorang yang tidak bersalah berdiri dihadapan hakim yang memperlakukannya sebagai orang yang tidak bersalah artinya dia dibebaskan. Tetapi dalam hubungan manusia dengan Allah, manusia adalah bersalah, tetapi Allah dalam kemurahanNya yang menakjubkan telah memperlakukan, memperhitungkan, menghargainya sebagai manusia yang tidak bersalah. Kesalahan dan dosa manusia tidak diperhitungkan karena manusia itu mengakui bahwa dia adalah manusia berdosa dan dia tidak berkuasa menjadi benar hanya karena perbuatannya; jadi manusia itu hanya mengandalkan kemurahan dan kasih karunia Tuhan belaka yang dapat membenarkan dan menyelamatkannya. Hanya orang yang mengaku bahwa dia berdosa akan memperoleh pengampunan dan keselamatan. Sebab Yesus datang bukan untuk orang-orang yang sehat tetapi kepada orang-orang yang sakit dan hanya orang sakitlah yang membutuhkan penyembuhan.
       Kedua:    Pembenaran dan keselamatan diberikan karena kasih karunia dan dengan cuma-cuma
      Orang Yahudi biasanya untuk memohon pengampunan dosa dan perdamaian adalah dengan membawa persembahan korban bakaran kepada Allah. Tujuannya adalah supaya korban itu menyingkirkan hukuman yang akan menimpanya karena dosa dan pelanggaran yang dilakukannya. Tetapi, semua korban tersebut gagal mencapai tujuan yaitu pengampunan dan perdamaian. Segala korban-korban bakaran gagal memperbaiki hubungan manusia dengan Allah. Dengan persembahan dan korban apakah manusia itu diselamatkan dan dibenarkan? Rasul Paulus mengatakan bahwa hanya dengan penebusan Yesus Kristus manusia itu dibenarkan dan diselamatkan. Allah telah menentukan Yesus Kristus menjadi korban satu-satunya untuk membenarkan dan menyelamatkan manusia sekali untuk selama-lamanya. Apa yang terjadi di kayu salib membuka kembali hubungan baik dengan Allam, suatu pintu atau jalan yang tidak dapat dibuka oleh korban-korban yang lain. Apakah dengan demikian kita tidak perlu lagi memberikan persembahan kepada Tuhan? Perlu. Tetapi bukan lagi untuk memperoleh pembenaran dan keselamatan melainkan  sebagai ungkapan syukur atas keselamatan yang telah dikarunia secara cuma-cuma kepada kita, dan korban kematian Yesus itu adalah bukti kongkrit karyanya  bukan karena Jahudi secara sempurna melalukan hukum Taurat sebab ada tertulis GALATIA 2 : 21 “aku tidak menolak kasih karunia Allah sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat maka sia-sialah kematian Kristus”
       Ketiga:    Dibenarkan karena iman kepada kasih karunia penebusan di dalam Yesus Kristus
      Ada satu aliran Yudaisme yang mengadakan perhitungan laba rugi dengan Allah. Pada akhirnya, orang akan sampai pada pengertian, bahwa Allah berhutang padanya. Padahal manusialah yang berdosa dan berhutang kepada Allah; tak ada seorang pun yang dapat memperbaiki hubungannya dengan Allah melalui usahanya sendiri. Oleh sebab itu, tidak ada lagi alasan untuk merasa puas atau menyombongkan usahanya sendiri. Yang dibutuhkan adalah iman kepada kasih karunia penebusan di dalam Yesus Kristus. Kasih karunia penebusan di dalam Yesus Kristus berkuasa dan berkarya jika seseorang itu mengimaninya. Iman yang dimaksud rasul Paulus adalah ketaatan, kesetiaan dan percaya akan kuasa Tuhan yang membenarkan dan menyelamatkan orang berdosa. Iman kepada kasih karunia penebusan di dalam Yesus Kristus harus nyata di dalam kehidupan sehari-hari; sebab iman tanpa perbuatan adalah mati.
Aplkasi
Menurut saudara siapakah saudara? Ini harus kita jawab , menurut hemat saya, bahwa saya itu adalah orang yang banyak kesalahan yang diampuni Yesus, lalu saudara siapa? Jawaban nya juga sama orang yang banyak bersalah lalu diampuni Yesus. Intinya adalah bahwa kita sama-sama orang berdosa, sama-sama pernah salah, sama-sama dimapuni jadi jangan saling menghakimi, menganggap diri hebat dari yang lain. dan yang paling penting adalah bahwa kita sama-sama diampuni jadi harus saling mengampuni
Kita semua adalah orang-orang yang berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rom 3 : 9 - 18). Karena dosa seharusnya kita harus dihukum tetapi syukur kepada Allah yang telah membenarkan kita dengan kasih karunia dalam penebusan AnakNya Tuhan Yesus Kristus. Saat ini kita dituntut supaya iman kita semakin bertumbuh dan lebih dewasa. Dan kita menunjukkan buah dari iman di dalam kehidupan kita melalui perbuatan-perbuatan yang baik. Dengan percaya kepada Anugrah Tuhan di dalam Yesus Kristus, itu adalah hal hakiki bagi kita semua, sebab dengan percaya kepada Anugrah itu kita tidak mendewakan perbuatan baik kita, dan menganggap kita hebat dan baik. (Filipi 3 : 9, ).
Yang sangat menarik untuk kita renungkan adalah bahwa hidup kita yang suka berdusata, pembohong, malas pelayanan ini, hitung-hitungan berbuat baik ini, suka merendahakan orang , atau perbuatan dosa apa yang kita sembunyikan jauh di dalam hati kita , hari ini yang membuat kita harus merenung adalah teryata kita ditebus oleh Tuhan dengan Cuma-Cuma, sekali lagi saya sampaikan Cuma-Cuma, itu artinya pemberian yang tidak mengarapkan imbalan apa pun (baca Efesus 2), lalu kita terlalu sibuk menghitung hal-hal kecil kepada Tuhan, tentang pelayanan yang kita lakukan, persemabahan kita yang kita anggap sudah baik, pertolongan yang sudah kita berikan kepada orang lain, ini berita sukacita kita bahwa itu juga harus diberikan dengan Cuma-Cuma sebagai ungakapan syukur dan persembahan kepada Tuhan (Rom 12:1)


[1] Dituliskan Oleh Vikar Ikotison Marpaung, STH untuk keperluan pelayanan di Jemaat GKPI Raja Mandala Resort Pada Larang . (No Hp: 0852-6251-2221 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar