Nats Khotbah : Roma 3 : 21 – 26
Pendahuluan
Salah
satu berita penting yang diberitakan dari Alkitab adalah tentang penebusan Bapa
di dalam Yesus Kristus dalam menebus dosa-dosa umat Nya. Tentu jantung utama
pemberitaan kita adalah fokusnya kepada keselamatan itu yang diperlalukan
kepada semua orang, ingat semua orang. Jantung itu artinya adalah pusat, hal
penting, atau hal yang sangat hakiki. Penebusan bagi manusia itu berdampak
sangat penting, sebab penebusan itu bersifat holistik, bukan hanya penebusan
hari ini, namun penebusan kepada kehidupan yang kekal. Sehingga setiap orang
harus tepat menggunakan dasar ini, bahwa penebusan atau keselamatan itu
bersumber dari KASIH DAN RAHMAT TUHAN JESUS, itu bukanlah perbuatan baik kita,
atau karena kekuatan doa kita, rajin nya kita ke gereja, atau jabatan gerejawi
kita seorang pelayan. Semuanya karena anugrah Tuhan.
Pembahasan
Nats
Kota
Roma adalah salah satu pusat kehidupan orang Yahudi yang sangat terkenal dengan
sistem kultus peribadahan, terkenal dengan sistem politik kaisar, ekonomi
perdagangan, dan juga budaya sosial yang sangat kuat dengan level dan kasta
yang berbeda-beda. Yang perlu untuk kita soroti dalam hal ini adalah kultus
agamawi yang sangat melekat dengan hukum taurat, sehingga ada anggapan Yahudi
bahwa keselamatan itu hanya dapat kita raih ketika hukum Taurat itu dijalankan
dengan sempurna. Sehingga claem ini menghasilkan pemahaman
yang salah pula. Sehingga diuar orang Yahudia mereka tidak layak masuk dalam
kehidupan pembenaran/kesesalamatan itu. Paradigma itu sangat jauh berbeda
dengan apa yang dipesankan oleh Firman Tuhan/ALKITAB, sebab firman hanya
mempersaksiakan kebenaran itu dapat terjadi hanya karena Iman kepada Tuhan
Yesus itu sendiri (Efesus 2 : 8 - 10). Bagi
Paulus juga bahwa Manusia dibenarkan bukan
karena melakukan hukum taurat tetapi karena iman kepada kasih karunia Allah di
dalam penebusan AnakNya Tuhan Yesus Kristus. Jalan Allah bukanlah jalan hukum
melainkan jalan anugerah; bukan didasarkan pada apa yang dapat kita perbuat
tetapi didasarkan atas apa yang telah diperbuat Allah untuk kita manusia
berdosa. Namun kita harus mengingat kalau manusia berdosa dibenarkan karena
iman bukan berarti hukum taurat menjadi tidak perlu dalam kehidupan kita. Yesus
datang ke dunia ini bukan untuk meniadakan hukum taurat tetapi untuk
menggenapinya. Hukum taurat itu tetap perlu dan berguna bagi hidup umat
manusia. Hukum taurat sangat penting untuk menyadarkan manusia akan dosa dan
pelanggarannya. Hukum taurat berguna memperlihatkan kepada manusia kelemahannya
dan keadaannya yang penuh dosa.
Dalam nas ini ada
beberapa hal yang sangat berharga dan penting untuk kita pelajari
Pertama: Yang dibenarkan dan diselamatkan adalah
yang mengakui bahwa dia manusia berdosa
Suatu hari, seorang Gubernur mengunjungi
penjara dimana orang-orang yang melakukan tindakan kejahatan dipenjarakan dan
dibina. Pada kunjungan tersebut sang gubernur bertanya kepada orang yang
dipenjarakan: Kenapa mereka dipenjarakan? Orang pertama berkata: bahwa dia
tidak bersalah bahwa dia difitnah. Orang kedua menjawab: bahwa hakim salah mengambil keputusan yang
memutuskan dia bersalah. Orang ketiga menjawab: bahwa dia bersalah dan dia
mengaku bahwa dia layak dihukum. Kepada orang yang ketiga tersebut sang
gubernur berkata: saya memberikan pengampunan kepadamu. Hari itu juga dia
dibebaskan dari penjara.
Rasul Paulus mengatakan: “karena semua
orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah”. Hanya orang yang
mengaku dirinya berdosa membutuhkan pengampunan dosa; hanya orang yang mengaku
bahwa dirinya tidak benar membutuhkan supaya dia dibenarkan; hanya orang yang
mengaku bahwa dirinya lemah akan memperoleh pertolongan; hanya orang yang
mengaku bahwa dirinya telah kehilangan kemuliaan Allah akan dipulihkan
kemuliaannya. Untuk menunjukkan pembenaran adalah cuma-cuma rasul Paulus
mempergunakan seseorang yang tidak bersalah berdiri dihadapan hakim yang
memperlakukannya sebagai orang yang tidak bersalah artinya dia dibebaskan.
Tetapi dalam hubungan manusia dengan Allah, manusia adalah bersalah, tetapi
Allah dalam kemurahanNya yang menakjubkan telah memperlakukan, memperhitungkan,
menghargainya sebagai manusia yang tidak bersalah. Kesalahan dan dosa manusia
tidak diperhitungkan karena manusia itu mengakui bahwa dia adalah manusia
berdosa dan dia tidak berkuasa menjadi benar hanya karena perbuatannya; jadi
manusia itu hanya mengandalkan kemurahan dan kasih karunia Tuhan belaka yang
dapat membenarkan dan menyelamatkannya. Hanya orang yang mengaku bahwa dia
berdosa akan memperoleh pengampunan dan keselamatan. Sebab Yesus datang bukan
untuk orang-orang yang sehat tetapi kepada orang-orang yang sakit dan hanya
orang sakitlah yang membutuhkan penyembuhan.
Kedua:
Pembenaran dan keselamatan diberikan karena kasih karunia dan dengan
cuma-cuma
Orang Yahudi biasanya untuk memohon
pengampunan dosa dan perdamaian adalah dengan membawa persembahan korban
bakaran kepada Allah. Tujuannya adalah supaya korban itu menyingkirkan hukuman
yang akan menimpanya karena dosa dan pelanggaran yang dilakukannya. Tetapi,
semua korban tersebut gagal mencapai tujuan yaitu pengampunan dan perdamaian.
Segala korban-korban bakaran gagal memperbaiki hubungan manusia dengan Allah.
Dengan persembahan dan korban apakah manusia itu diselamatkan dan dibenarkan?
Rasul Paulus mengatakan bahwa hanya dengan penebusan Yesus Kristus manusia itu
dibenarkan dan diselamatkan. Allah telah menentukan Yesus Kristus menjadi
korban satu-satunya untuk membenarkan dan menyelamatkan manusia sekali untuk
selama-lamanya. Apa yang terjadi di kayu salib membuka kembali hubungan baik
dengan Allam, suatu pintu atau jalan yang tidak dapat dibuka oleh korban-korban
yang lain. Apakah dengan demikian kita tidak perlu lagi memberikan persembahan
kepada Tuhan? Perlu. Tetapi bukan lagi untuk memperoleh pembenaran dan
keselamatan melainkan sebagai ungkapan
syukur atas keselamatan yang telah dikarunia secara cuma-cuma kepada kita, dan
korban kematian Yesus itu adalah bukti kongkrit karyanya bukan karena Jahudi secara sempurna melalukan
hukum Taurat sebab ada tertulis GALATIA 2
: 21 “aku tidak menolak kasih karunia
Allah sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat maka sia-sialah kematian
Kristus”
Ketiga: Dibenarkan karena iman kepada kasih karunia
penebusan di dalam Yesus Kristus
Ada satu aliran Yudaisme yang mengadakan
perhitungan laba rugi dengan Allah. Pada akhirnya, orang akan sampai pada
pengertian, bahwa Allah berhutang padanya. Padahal manusialah yang berdosa dan
berhutang kepada Allah; tak ada seorang pun yang dapat memperbaiki hubungannya
dengan Allah melalui usahanya sendiri. Oleh sebab itu, tidak ada lagi alasan
untuk merasa puas atau menyombongkan usahanya sendiri. Yang dibutuhkan adalah
iman kepada kasih karunia penebusan di dalam Yesus Kristus. Kasih karunia
penebusan di dalam Yesus Kristus berkuasa dan berkarya jika seseorang itu
mengimaninya. Iman yang dimaksud rasul Paulus adalah ketaatan, kesetiaan dan
percaya akan kuasa Tuhan yang membenarkan dan menyelamatkan orang berdosa. Iman
kepada kasih karunia penebusan di dalam Yesus Kristus harus nyata di dalam
kehidupan sehari-hari; sebab iman tanpa perbuatan adalah mati.
Aplkasi
Menurut
saudara siapakah saudara? Ini harus kita jawab , menurut hemat saya, bahwa saya
itu adalah orang yang banyak kesalahan yang diampuni Yesus, lalu saudara siapa?
Jawaban nya juga sama orang yang banyak bersalah lalu diampuni Yesus. Intinya
adalah bahwa kita sama-sama orang
berdosa, sama-sama pernah salah, sama-sama dimapuni jadi jangan saling
menghakimi, menganggap diri hebat dari yang lain. dan yang paling penting
adalah bahwa kita sama-sama diampuni jadi harus saling mengampuni
Kita
semua adalah orang-orang yang berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rom
3 : 9 - 18). Karena dosa seharusnya kita harus dihukum tetapi syukur kepada
Allah yang telah membenarkan kita dengan kasih karunia dalam penebusan AnakNya
Tuhan Yesus Kristus. Saat ini kita dituntut supaya iman kita semakin bertumbuh
dan lebih dewasa. Dan kita menunjukkan buah dari iman di dalam kehidupan kita
melalui perbuatan-perbuatan yang baik. Dengan percaya kepada Anugrah Tuhan di
dalam Yesus Kristus, itu adalah hal hakiki bagi kita semua, sebab dengan
percaya kepada Anugrah itu kita tidak mendewakan perbuatan baik kita, dan
menganggap kita hebat dan baik. (Filipi 3 : 9, ).
Yang
sangat menarik untuk kita renungkan adalah bahwa hidup kita yang suka
berdusata, pembohong, malas pelayanan ini, hitung-hitungan berbuat baik ini,
suka merendahakan orang , atau perbuatan dosa apa yang kita sembunyikan jauh di
dalam hati kita , hari ini yang membuat kita harus merenung adalah teryata kita ditebus oleh Tuhan dengan Cuma-Cuma, sekali
lagi saya sampaikan Cuma-Cuma, itu artinya pemberian yang tidak mengarapkan
imbalan apa pun (baca Efesus 2),
lalu kita terlalu sibuk menghitung hal-hal kecil kepada Tuhan, tentang
pelayanan yang kita lakukan, persemabahan kita yang kita anggap sudah baik,
pertolongan yang sudah kita berikan kepada orang lain, ini berita sukacita kita
bahwa itu juga harus diberikan dengan Cuma-Cuma sebagai ungakapan syukur dan
persembahan kepada Tuhan (Rom 12:1)
[1] Dituliskan Oleh Vikar Ikotison
Marpaung, STH untuk keperluan pelayanan di Jemaat GKPI Raja Mandala Resort Pada
Larang . (No Hp: 0852-6251-2221 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar