Nats
Khotbah : Keluaran
7 : 14 - 25
Pendahuluan
Perjanjian Lama adalah
sebuah Firman yang banyak mengandung banyak historis
yaitu peristiwa-peristiwa penting yang perlu untuk kita pelajari. Dan salah
satu peristiwa yang paling besar dalam sejarah Alkitab Perjanjian Lama adalah
mengenai perjalanan kehidupan bangsa Israel, kenapa begitu besar? Karena bangsa
ini adalah anak kesayangan Allah dan sebagai bangsa yang besar. Salah satu kitab
yang menuliskan ini adalah kitab keluaran atau yang disebut dengan exodus: keluar, yang bermakna dari
pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Peristiwa pembebasan inilah
salah satu yang sangat penting untuk kita ketahui sebagai orang Kristen. Sebab
pembebasan itu adalah hal yang sangat hakiki dan perlu untuk kita kembangkan,
karena satu karya Yesus yang adalah bagaimana Tuhan bertindak sebagai pembebas,
yang membebasakan kita dari perbudakan, ketertindasan, dan belenggu dosa itu. secara
pribadi juga kita harus akui bahwa kita inginkan kebebasan, kita tidak suka
hidup di bawah tekanan, hidup terbelenggu, hidup sebagai budak, karena jiwa
kita ingin bebas, bebas dalam pengertian positif. Secara teologis bahwa
pembebasan itu sudah dibawa oleh Yesus di dalam pengorbanan itu,, sehingga kita
tidak terikat, dan hidup di dalam belenggu dosa itu.
Pembahasan
Nats
Demikianlah
peristiwa bahwa Israel di daerah Mesir sebagai bangsa perantau yang di awalai
oleh keluarga Yakub itu maka semakin bertambah jumlahnya sehingga pemimpin
Mesir takut akan jumlah bangsa itu, sehingga mereka di tindas lewat kerja paksa
(1 : 11), dan membunuh setiap bayi yang baru lahir bagi bangsa Israel (1 : 16).
Namun Allah tidak ingin bangsa itu punah dan tiada, tetapi Allah mendengarkan
jeritan, dan teriakan kesakitan bangsa itu ( 2 : 24). Dengan jalan dan bentuk
Kasih Allah maka Allah bertindak secara langsung untuk membebaskan bangsa itu
dari ketertindasan dan perbudakan itu melalui utusannya Musa dan Harun. Namun
Raja Mesir sangat keras hatinya, dan tidak memperbolehkan bangsa itu untuk
keluar dari bangsa mereka. Namun atas perintah Allah Musa mendapat banyak
muzijat dan kuasa untuk membebaskan bangsa itu.
Allah yang adalah Tuhan
bertindak sebagai pembebas untuk membebaskan bangsa Nya itu, Nats kita saat ini
adalah bentuk kehadiran dan kuasa Allah dimana Allah berfirman kepada hambaNya
Musa untuk mendengarkan apa yang ingin Musa lakukan. Sehingga ia meminta kepada
Firaun membebaskan bangsa itu keluar dari tanah Mesir, supaya bangsa itu
beribadah dengan baik kepada Tuhan di Padang gurun. Namun Raja Firaun sangat
kerasa hati, dan tidak mendengarkan perkataan Allah melalui Musa. Allah
berfirman ayat 1 Firaun berkeras hati, ia menolak membiarkan bangsa itu pergi. Sehingga
Allah memerintahkan Musa untuk memukul tongkat Musa ke dalam sungai Nil maka
air itu menjadi darah dan semua ikan di dalamnya menjadi mati. Namun hal yang
sama juga dilakukan oleh para ahli mesir, sehingga Firaun berpaling dan tidak
mendegarkan perkataan Musa dan Firman Allah itu. dan selama Tujuh hari lamanya
terjadi hal itu.
Pembebasan umat Israel
dari perbudakan orang Mesir itu berlangsung sebagai tindakan hukum yang sah.
Kisah Keluaran menekankan bahwa pembebasan itu telah berlangsung dengan
sesungguhnya, telah menjadi suatu fakta yang untuk selama-lamanya; itu berarti
bahwa Allah sajalah yang menjamin fakta kebebasan ini. Sambil membawa Israel
keluar dari Mesir, Allah membebaskan mereka dari perbudakan, serta menjadikan
mereka umat milik-Nya sendiri. Dengan perbuatan ini Ia bukan hanya
memperlakukan mereka sebagai “anak sulung” dan sebagai umat yang terpilih,
melainkan sekaligus jug Ia membangkitkan puji-pujian dan kepercayaan mereka
sebagai umat yang dengan sukarela beribadat pada-Nya. Umat Israel akan keluar
dari pengabdian perbudakan orang Mesir, dan memasuki pengabdian kepada Tuhan,
pemilikna yang sah. Inilah berita kesukaan tentang fakta kemerdekaan yang
dikerjakan Allah. Tula pertama ini adalah tanda untama bahwa Allah memiliki
kekuatan yang nyata untuk membebaskan bangsa itu, kenyataan itu dibuktikan oleh
Musa lewat ketaatan dan iman Musa kepada Tuhan, dan malah sebaliknya bahwa itu
tidak di imani oleh Firuan karena kekerasan hatinya. Sebab kekuatan Allah itu
akan nyata dan dapat kita saksikan hanya kepada orang yang tida mengeraskan
hatiny kepada Tuhan.
Aplkasi
Apakah yang masih
membelenggu hati kita saat ini? Sehingga kita menutup mata rohani kita untuk
tidak percaya dan meyakini bahwa kuasa Tuhan itu benar-benar nyata di dalam
hidup kita? Musa dan bangsa Israel menjadi saksi utama bahwa dengan membuka
hati dan selalu melakukan perkataan Tuhan sehingga Musa benar-benar menerima
kuasa itu (Ayat 20). Mendengar, dan melakukan perkataan Tuhan itu adalah salah
satu perwujutan dari kuas itu. sebagai orang Kristen, apakah yang menghalangi
kita untuk tidak menerima kuasa itu, hari ini Tuhan telah mengubah air menjadi
darah, ini membuktikan bahwa Tuhan masih berkuasa atas dunia ini, berkuasa atas
diri manusia itu karena Allah tidak pernah membiarkan kita (Yoh 14:18)
Kekerasan hati Firaun
adalah pembelajaran yang amat perlu untuk kita gumuli saat ini, kenpa Firaun
tidak menghiraukan kuasa itu? kenapa ia tidak tahluk dalam kuas Tuhan itu? itu
semua karena ia mengeraskan hatinya. Hati kita ini adalah sesuatu yang penting,
sebab Allah hanya melihat hati kita, sebab firman Tuhan Ibarani 4:7, janganlah
keraskan hatimu. Kekerasan hati kita akan menutupi dan menjadikan kita tuli,
dan buta untuk melihat dan merasakan kuasa Tuhan di dalam hidup kita. Apakah
tanda tula yang bisa kita rasakan hari ini? Yang bisa untuk membuat kita untuk
berhenti dari peritiwa kebebalan dan ke egoisan kita. Kita sudah terlalu sibuk
dengan kesenangan kita sendiri, kita tidak lagi memperhatikan hal-hal yang di
inginkan Tuhan di dalam hidup ini, hanya karena terlalu ambisi mencari
kesenangan kita seperti Firaun ini. Hari ini kita harus melembutkan hati kita
dan melihat bahwa Tuhan sudah merubah sesuatu di dalam hidup ini lewat
kuasaNya. Sehingga kita terbebas dari belenggu dunia ini. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar