Kamis, 11 Oktober 2018

Kotbah Matius 16 : 13 - 20


NATS        : Matius 16 : 13 – 20
Thema       : AKULAH YESUS DENGAN BENAR SEBAB ITU AKAN MENYELAMATKAN MU
I.                   Pendahuluan
Setiap manusia punya pemahaman yang berbeda-beda namun senadanyalah kalau setiap orang mengerjakan apa yang dipahaminya, apa yang diyakini, apa yang dipikirkan. Oleh sebab itu manusia mengerjakan pekerjaanya dengan apa yang sudah tersimpan didalam dirinya. Sehingga seringkali seiap orang yang memiliki pemahaman yang tepat akan mengerjakan sesuatu yang tepat juga. Diberbagai tantangan gereja saat ini yang berada di Indonesia telah banyak pemahaman-pemahaman/pengakuan yang tidak sama dengan apa yang dikerjakannya. Banyak oknum-oknum yang mengaku dan mengakui sesuatu dipertimbangkan pendapat-pendapat orang lain sehingga pengakuan itu bukan berasal dari apa yang di imani, dipikirkan dipertimbangkan dengan baik. Pengakuan itu haruslah diakukan dengan benar karena pengakuan itu akan menyukakan diri dan juga orang lain. Petrus dalam hal ini diminta oleh Yesus tentang bagaimana pengakuanya dan pengenalanya terhadap siapa Yesus bagi dirinya dan pengakuanya.
II.                Penjelesan Teks
Yesus memang suka dalam pemberitaanya malakukan hal-hal yang unik dan menarik sehingga kita dapat mengikuti dan menedalani Nya. Hal yang sering dilakukan Yesus dalam metode penginjilanya adalah mengunjungi perkampungan-perkampungan dan tak lupa Ia berkotbah/mengajar dan juga melakukan mujizat sehingga banyak orang yang berbondong-bondong mengikuti dan senang dengan pengajaranyan. Kali ini Matius mencatat bahwa Yesus berada di daerah Kaisarea Filipia sedang melakukan perjalanan injil Markus 8, Lukas 9 juga mencatat peristiwa ini. Ada tambahan informasi dari Lukas bahwa sebelum murid-murid ditanyai akan siapa Dia, Yesus terlebih dahulu berdoa sebagaimana Yesus menghidupi doaNya. Setelah doa tersebut Yesus bertanya tentang siapakah Dia menurut orang-orang banyak. Hal ini adalah diluar dari murid-muridNya. Hal yang unik juga ketika ia bertanya tentang perkataan orang lain tentang diriNya. Walaupun demikian banyak juga orang-orang berpendapat bahwa Yesus itu adalah Yohanes Pembabtis dan ini juga pengakuan dari pada Horedes (Mat 14:2), dan ada juga yang mengakui bahwa Elia, ada juga yang mengatakan bahwa Yesus adalah Yeremia atau salah seorang dari Nabi (Ayat 14).
Ternyata banyak juga perbedaan yang sungguh-sungguh dari pengakuan banyak orang tentang siapa Yesus. Pengenalan mereka juga mungkin memiliki banyak keterangan dan alasan tertentu hal tertentu mereka sudah membaca Taurat Tuhan ataupun hukum taurat Musa memiliki banyak kesamaan tentang apa yang diajarkan Yesus, tentang mujizat, dan juga perbuatan dan kelakukan Yesus yang baik. Setelah Yesus mendengarkan jawaban muird-muridNya tentang siapakah Dia dihadapan orang, Ia tidak memberikan komentar dan pendapat tentang apa yang disampaikan orang lain. Ia bahkan tidak membela diriNya akan siapakah dirinya diakukan oleh orang lain. setidaknya Yesus ingin melihat dan menyelidiki dan sekaligus mendengar pengakuan Murid-murinNya sehingga dalam ayat 5 Yesus berkata : tetapi apa katamu , siapakah aku ini? Pengunaan kalimat ini merujuk kepada lanjutan dari apa yang ditanyakan Yesus tentang dirinya dari orang lain dan tentang diriNya dari MuridNya. Hal ini terlihat dari penggunaan kata Tetapi. Pertanyaan ini juga sekaligus menyelidiki akan pemahaan orang lain dengan apa yang dipahami dengan Iman kepada Yesus sejauh mereka sudah bersama-sama menginjili dan mengajar. Sekaligus Yesus mau menguji sejauh mana pengenalan dan pengakuan Yesus tentang siapakah Yesus yang mereka ikuti sebagai ketua/guru dalam kelompok kecil itu. Seperti halnya mereka ditanya, apakah mereka punyai jawaban/pengakuan yang lain ataukah sama dengan apa yang diakui oleh orang banyak yang didengarkan mereka itu. Tiba-tiba Simon Petrus mengatakan hal yang berbeda ia berkata: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup! Menurut para penafsir bahwa pengakuan ini adalah pengakuan yang rohani, sehingga Yesus menanggapi dan mengapresiasi akan pengakuan itu. oleh karena itu pengakuan itu sangatlah penting dan Yesus berkata berbahagialah.
Berbahagialah, kata ini dari PL bermakna yang bersifat rohani atau yang dapat dimaksud dari kata berbahagia adalah orang yang orang beruntung, atau kondisi hati yang sedang berbahagia, dan juga kondisi baik dari Tuhan. Hal ini disampaikan oleh Yesus sebagai bentuk pengakuan itu dari Patrus sehingga Yesus menyadari pengakuan itu bukanlah berasal dari hasrat pikiran manusiawi/lahiria namun itu adalah bentuk pengakuan yang berasal dari Tuhan dan pengakuan dapat terjadi kalau seseorang sedang didalam naungan Tuhan saja. Sehingga setiap orang yang mangakui Aku ia juga mengkaui yang menyuruh Aku. sehingga Yesus berkata bahwa Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Jemaat-Ku. Pengakuan itu ternyata tidak mengandung fasif namun pengakuan yang bersifat Doing/Aktif sebuah pekerjaan yang berkelanjutan. Artinya adalah bahwa pengakuan itu akan membentuk pekerjaan penginjilan dan meperbanyak orang/Jemaat Jahudi menjadi jemaat Tuhan itulah pengabaran Injil tersebut. Sehingga pengakuan itu memperngaruhi penginjilan Murid-Nya. Oleh dengan penginjilan itu, oleh dengan bertumbuhnya Jemaat Tuhan yang dibangun berdasarkan injil bukan hanya sebatas pengakuan yang umum namun pengakuan yang berasal dari Tuhan. Sebab injil itu adalah kekuatan Tuhan untuk menyelamatkan manusia (Rom 1 : 16). Batu karang itu adalah kokoh karena didalamnya ada injil/ada pemberitaan dengan pemberitaan menjadikan jemaat Tuhan akan membuka sorga atau jalan keselamatan. Yesus Mesias yang diakui oleh Petrus sehingga keselamatan itu akan diterima oleh semua orang.
Yesus tidak ingin hal ini diketahui semua orang, sehingga dengan keras Ia berkata supaya tidak memberitahukan kepada siapa pun. Hal ini Tuhan ingin menunggu waktu yang tepat sebab kalau kita melihat lanjutan dari perkataan Yesu ayat 21-28 Yesus memberitakan bahwa Ia akan menderita atas kematianya. Yesus menunggu waktu yang tepat akan siapa Dia, sebab waktu Tuhan Yesus akan dirinya kelak juga akan oleh penguasa-penguasa sehingga Ia akan dibenci dan ditanggap oleh penguasa unuk di salibkan. Yesus menunggu supaya ia dapat melanjutkan Pengabaran InjilNya kepada daerah-daerah tertentu. Atau barang kali Ia tidak ingin orang lain tau tentang diriNya untuk saat itu.
III.             Aplikasi
-          Apa pengakuan kita kepada Yesus yang kita kenal dan yang kita sembah itu, pengakuan itu adalah sesuatu hal yang sangat penting untuk orang Kristen sehingga setiap orang tau apa yang kita Imani tentang yang baik dari Injil. Kita perlu mengaku dan mengimani hal-hal yang benar dihadapan semua orang sebab pengakuan itu akan memperbaiki hal-hal buruk. Bangsa indonesia saat ini perlu pengakuan yang baik, pengakuan yang berasal dari kebenaran bukan atas pendapat-pendapat orang lain. Petrus dalam hal ini mengakui dan menyakan bahwa Yesus adalah Mesias yang akan menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Setiap orang harus memiliki pengakuan yang benar dan pemahaman yang benar.
-          Kalau pun dunia ini tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat atau dunia ini mengharpkan Yesus bukanlah Tuhan yang menyelamatkan. Saat ini melalui pengakuan Petrus yang berasal dari Tuhan dan bukan berasal dari dirinya sendiri i ia tidak sama dengan pangakuan dunia ini. Sebab kalau kita mengikuti pengakuan dunia ini kita akan dipaksa mengatakan bahwa Yesus itu bukanlah Mesias. Paulus dalam hal ini agar kita tidak sama dengan dunia ini (Rom 12:2) pengakuan kita harus berbeda dengan dunia ini.
-          Pengakuan atau konfesi itu haruslah sebuah kebenaran yang berasal dari hasil iman kepada Tuhan, sehingga Konfesi itu bersifat berkesinambungan membawa pengakuan itu kepada penginjilan. Sehingga dengan sederhana dapat dismpulkan orang yeng mengaku Yesus adalah Tuhan atau Mesias sebagai Juruslamat manusia ia juga mengakui Imanya kepada semua orang lewat pemberitaan Firman/PI dan sekaligus pengakuan itu akan mengarahkan kita kepada pemanggilan sebagai Ahli waris Allah dalam persekutuanNya (Bnd. 1 Kort. 1 : 9 )
-          Banyak pengakuan kita sekarang ini menjadi keliru, kelirunya terletak pada penggunaan Jemaat Tuhan/JemaatKu (Ayt 18). Kita kadang-kadang hanya berlaku benar melaksanakan penginjilan kalau sudah menjadikan mereka orang Kristen, atau masuk ke suatu gereja, namun dalam hal ini Yesus menginginkan kita menjadi pemberita Injil, atau suka cita dalam hal ini adalah perbuatan baik. PI itu adalah terjadinya perbuatan baik yang berasal dari Iman dan pengakuan kita kepada Tuhan. Bukan harus menjadikan mereka untuk pindah gereja atau sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar