Kamis, 11 Oktober 2018

Kotbah Yosua 1 : 6 - 9


Bahan Kotbah: Minggu, 14 Oktober 2018[1]
Nats                : Yosua 1 : 6 - 9
Thema            : Teguhkanlah Hatimu
Pendahuluan
Mungkin kita sudah sering mendengarkan kata teguhkanlah hatimu, dan biasanya kata ini di alamatkan kepada seseorang yang lemah atau yang sedang mengalami penderitaan misalkan: kepada orang sakit, kepada yang sedang berduka, dan sedang mengalami musibah. Kata ini adalah harapan atau berisi doa, sehingga di dalamnya ada ajakan yang di inginkan oleh si pemberi kalimat  kepada oknum yang mengalami kehidupan sulit tersebut. Isi harapan dan doa itu adalah: supaya si penderita mengalami pembaharuan dan semangat hidup, serta percaya di dalam keteguhan hatinya. Namun dalam konteks Yosua bukanlah kesedihan sakit, atau bencana alam, namun yang di alami adalah persiapan akan menjadi pemimpin bagi bangsa Israel.
Penjelasan Teks
            Kitab Yosua ini bukan lagi bagain dari kelima kitab Pentateukh/kelima kitab Musa tetapi bagian dari kelanjutan kitab tersebut. Dimana Musa sebelumnya memimpin bangsa Israel dari Mesir dalam perjalanan di padang gurun. Dalam perjalan di dataran Moab matilah Musa dan dikuburkan di tantangan Bet-peor, sehingga selama 30 hari bangsa itu berkabung menangisi kepergiaanya. Dengan peristiwa kematian Musa maka Allah akan mengangkat Yosua menjadi penerus kepemimpinannya  menuju tanah Kanaan (Psal 1 : 1 - 2). Yosua sebagai hamba Tuhan tentunya harus mempersiapkan diri secara serius, sebab menjadi pemimpin bagi Bangsa Israel sangat perlu sikap yang serius. Hal itu dilihatnya pada masa kepemimpinan Musa, dimana bangsa itu sering menolak bahkan tidak mengikuti perintah Tuhan melalui Musa.
            Maka dalam pemilihan itu Allah mempersiapkan diri Yosua untuk tampil sebagai pemimpin yang baik. Dalam persiapan inilah maka Allah menyampaikan beberapa hal, dan tiga diantaranya yang dapat kita jelaskan:
-       Kuatkan dan Teguhkan Hati
Dalam pasal ini ada 4 kali nasehat yang di alamatkan kepada Yosua, biasanya kalau teks disampaikan berulang-ulang tentu ada tekanannya, atau hal itu sangat penting untuk di dengarkan. Kalimat itu ada pada ayat 6. 7, 9 dan juga ayat18. Kata kuatkan ini terdapat juga dalam teks lain yang di dalamnya mengandung arti “mengeras, menjadi kuat, bertumbuh kuat, berani, teguh, tegas dlln”. Dan kata teguhkanlah :menyiratkan kualitas manusia yang berlawan dengan sifat pengecut, dan sifat ini dihubungkan kepada mereka-mereka yang Syahid dengan rasa percaya penuh kepada Yesus Kristus yang tidak bersumber kepada diri sendiri namun kepasrahan penuh kepada Allah. Pengunaan kalimat ini biasanya di alamatkan kepada hamba Tuhan yang mengalami ketakutan yang begitu dalam. Ketakutan inilah yang di alami oleh Yosua, ia merasa dirinya tidak sanggup menjadi hamba Tuhan dan sekaligus sebagai pemimpin bangsa itu. Jadi Yosua perlu memiliki rasa teguh dan berani bukan pada dirnya namun berserah penuh kepada sumber utama yaitu Allah. 
-       Selalu berjalan dalam hukum taurat
Disamping itu Yosus perlu bijak dan berhati-hati serta tidak menyimpang kenanan dan kekiri dalam mengemban tugasnya. Karena ia akan berjalan sekaligus akan berperang melawan para bangsa-bangsa kuno yang percaya kepada Baal dan dewa. Sehingga perjalanan kepemimpinan itu harus di dalam hukum Taurat yaitu Firman Tuhan. sehingga ayat 8 Allah tegaskan ia perlu merenungkan dan memperkatakan Firman itu siang dan malam. Kata siang dan malam adalah bentuk metafora sebab siang digambarkan sebagai titik perubahan matahari terbit setiap hari, dan malam adalah sebuah kegelapan yang berbahaya, dan kedua kata ini sifatnya selalu berulang kali. Sehingga untuk ketetapan Firman itu harus direnungkan dan diperkatakan setiap saat, hari ini juga, baik dalam kondisi bahaya, dan untuk selama-lamanya. Sehingga dengan itu Yosua akan beruntung dan berhasil membawa bangsa itu ke tanah perjanjian.
-       Yakinlah Tuhan menyertai
Yosua harus memiliki keyakinan di atas maka maka ia sampai kepada penyertaan Tuhan itu. Kali ini ia akan memasuki kota Yeriko, menyemberangi sungai Yordan, melawan bangsa Gileat dan kota Dan. Ia sadar bahwa bangsa itu tidak memiliki kekuatan apa-apa termasuk ke ahlian dalam perang. Namun dengan keyakinan kepada penyertaan Tuhan maka Yosua akan disanggupkan Tuhan.
Renungan
            Saudara Kristen!! masih banyak hal-hal baru yang akan datang, atau masih banyak peralihat-peralihan yang akan kita hadapai bahkan sangat berbeda-beda. Namun kebijakan kita adalah tetap kuat, bertumbuh kokoh selalu di dalam kepasrahan yang penuh kepada Tuhan kita Yesus Kristus (Fil 4 : 6). Kita juga akan berperang melawan iblis, menyemberangi sungai kehidupan, kekuatan kita hanyalah ketika kita hidup dan berjalan dalam Injil itu, hidup dengan benar tidak neko-neko, menyimpang kekanan dan kekiri. Sebagai pemimpin di rumah tangga, di lembaga, atau dimanapun kita akan berhasil kalau kita tetap dalam posisi setia akan ketetapan hukum Tuhan. Amin 


[1] Kebutuhan pelayanan GKPI Jemaat Khusus Jambi Kota dalam sermon pentua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar